faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Diposting oleh Dhamar Arif Rahman | Label: tulisan | Posted On Minggu, 09 Juni 2013 at 06.56
Sebagai makhluk hidup manusia memiki sifat untuk tumbuh seperti makhluk hidup lainnya. Pertumbuhan yang di alami manusia dapat di bagi menjadi dua :
1. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan ini menyangkut perkembangan yang dapat dilihat oleh mata, seperti tubuh yang menjadi tinggi, rambut yang menjadi panjang, dan pertumbuhan tubuh yang lainnya.
2.Pertumbuhan Psikis
Sedangankan pertumbuhan ini menyangkut perkembangan sifat manusia, intelektual manusia, atau yang lebih dikenal dengan pendewasaan.
Namun perkembangan setiap manusia tidaklah sama persis, bahkan untuk saudara kembar identik yang dibesarkan bersama-sama sekalipun memiliki perbedaan pertumbuhan, terutama di pertumbuhan psikis. Dalam hal ini saya lebih banyak membahas tentang pertumbuhan psikis.
Lalu kenapa pertumbuhan psikis manusia berbeda-beda? Dalam ilmu Sosiologi hal ini disebabkan karena beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan manusia yaitu :
1. Pendirian Nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir.
2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik
Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme
Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
( Referensi : Harwantiyoko, Neltje F. Katuuk, MKDU Ilmu Sosial Dasar, Gunadarma, Jakarta, 1997 )
Jadi dapat diambil kesimpulan dari penjelasan di atas bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan manusia, yaitu Faktor Dasar (Faktor gen) dan Faktor Linkungan. Namun faktor mana yang lebih besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan manusia?
Jika kita perhatikan pertumbuhan manusia pada umumnya, jika seorang manusia(anak) lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dengan keluarga / ayah-ibu kandungnya maka pertumbuhan psikis-nya lebih mirip dengan orang tuanya. Hal ini wajar karena faktor gen yang dimiliki manusia itu sama dengan faktor linkungannya (keluarga).
Tapi jika seorang manusia(anak) lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dengan sosial atau manusia yang bukan keluarga / ayah-ibu kandung maka manusia tersebut cenderung mengikuti lingkungannya.
Dari 2 fakta diatas maka, menurut saya faktor lingkungan memiliki lebih besar pengaruhnya dalam pertumbuhan manusia dibandingkan dengan faktor dalam (gen).
Tapi dalam beberapa kasus pertumbuhan manusia terutama dalam pertumbuhan psikis untuk orang-orang ternama dalam sejarah. Maka didapatkan realita yang berbeda bahkan terbalik dari pertumbuhan manusia pada umumnya, contoh :
1. Galileo Galilei dan Copernicus yang lebih banyak menentang linkungannya pada zamannya, salah satu nya tentang pertentangan bentuk bumi, dan status bumi di alam semesta. Galileo Galilei sangat menentang kepercayaan masyarakat pada zamannya itu (terutama keyakinan gereja). Tapi ilmu pengetahuan (melalui teleskop) membuktikan bahwa pendapat Galileo memang yang benar. (http://id.wikipedia.org/)
2. Nabi Musa yang menentang dan punya pikiran yang lain dari Firaun, yang tidak lain adalah keluarga yang mengadopsinya. Padahal keluarga firaun-lah yang membesarkannya dan semua masyarakat pada saat itu selalu mengangap firaun adalah seorang yang paling benar. Tetapi dengan mukjizat dari-Nya banyak pengikut firaun yang beralih ke Nabi Musa.
3. Albert Einstein yang menentang beberapa hukum-hukum yang ada pada saat itu , dan sering mengeluarkan pendapat yang dianggap aneh pada masyarakat di zamannya. Tapi ilmu pengetahuan membuktikan bahwa pendapat Einstein memang yang benar.
Jika kita melihat beberapa contoh diatas, menurut saya ada satu faktor lagi yang mempengaruhi pertumbuhan manusia, yaitu faktor intelegensi dari seorang manusia yang lebih kuat dibandingkan dengan faktor lingkungan. Karena faktor intelegensi manusia akan menentukan 2 pilihan yang pasti yaitu benar atau salah. Sehingga seorang manusia yang memiliki intelegensi yang tinggi, pertumbuhan psikis-nya akan lebih mengacu pada pikirannya yang berdasarkan permasalahan benar atau salah.
sumber : http://yurizone.wordpress.com
1. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan ini menyangkut perkembangan yang dapat dilihat oleh mata, seperti tubuh yang menjadi tinggi, rambut yang menjadi panjang, dan pertumbuhan tubuh yang lainnya.
2.Pertumbuhan Psikis
Sedangankan pertumbuhan ini menyangkut perkembangan sifat manusia, intelektual manusia, atau yang lebih dikenal dengan pendewasaan.
Namun perkembangan setiap manusia tidaklah sama persis, bahkan untuk saudara kembar identik yang dibesarkan bersama-sama sekalipun memiliki perbedaan pertumbuhan, terutama di pertumbuhan psikis. Dalam hal ini saya lebih banyak membahas tentang pertumbuhan psikis.
Lalu kenapa pertumbuhan psikis manusia berbeda-beda? Dalam ilmu Sosiologi hal ini disebabkan karena beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan manusia yaitu :
1. Pendirian Nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir.
2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik
Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme
Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
( Referensi : Harwantiyoko, Neltje F. Katuuk, MKDU Ilmu Sosial Dasar, Gunadarma, Jakarta, 1997 )
Jadi dapat diambil kesimpulan dari penjelasan di atas bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan manusia, yaitu Faktor Dasar (Faktor gen) dan Faktor Linkungan. Namun faktor mana yang lebih besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan manusia?
Jika kita perhatikan pertumbuhan manusia pada umumnya, jika seorang manusia(anak) lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dengan keluarga / ayah-ibu kandungnya maka pertumbuhan psikis-nya lebih mirip dengan orang tuanya. Hal ini wajar karena faktor gen yang dimiliki manusia itu sama dengan faktor linkungannya (keluarga).
Tapi jika seorang manusia(anak) lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dengan sosial atau manusia yang bukan keluarga / ayah-ibu kandung maka manusia tersebut cenderung mengikuti lingkungannya.
Dari 2 fakta diatas maka, menurut saya faktor lingkungan memiliki lebih besar pengaruhnya dalam pertumbuhan manusia dibandingkan dengan faktor dalam (gen).
Tapi dalam beberapa kasus pertumbuhan manusia terutama dalam pertumbuhan psikis untuk orang-orang ternama dalam sejarah. Maka didapatkan realita yang berbeda bahkan terbalik dari pertumbuhan manusia pada umumnya, contoh :
1. Galileo Galilei dan Copernicus yang lebih banyak menentang linkungannya pada zamannya, salah satu nya tentang pertentangan bentuk bumi, dan status bumi di alam semesta. Galileo Galilei sangat menentang kepercayaan masyarakat pada zamannya itu (terutama keyakinan gereja). Tapi ilmu pengetahuan (melalui teleskop) membuktikan bahwa pendapat Galileo memang yang benar. (http://id.wikipedia.org/)
2. Nabi Musa yang menentang dan punya pikiran yang lain dari Firaun, yang tidak lain adalah keluarga yang mengadopsinya. Padahal keluarga firaun-lah yang membesarkannya dan semua masyarakat pada saat itu selalu mengangap firaun adalah seorang yang paling benar. Tetapi dengan mukjizat dari-Nya banyak pengikut firaun yang beralih ke Nabi Musa.
3. Albert Einstein yang menentang beberapa hukum-hukum yang ada pada saat itu , dan sering mengeluarkan pendapat yang dianggap aneh pada masyarakat di zamannya. Tapi ilmu pengetahuan membuktikan bahwa pendapat Einstein memang yang benar.
Jika kita melihat beberapa contoh diatas, menurut saya ada satu faktor lagi yang mempengaruhi pertumbuhan manusia, yaitu faktor intelegensi dari seorang manusia yang lebih kuat dibandingkan dengan faktor lingkungan. Karena faktor intelegensi manusia akan menentukan 2 pilihan yang pasti yaitu benar atau salah. Sehingga seorang manusia yang memiliki intelegensi yang tinggi, pertumbuhan psikis-nya akan lebih mengacu pada pikirannya yang berdasarkan permasalahan benar atau salah.
sumber : http://yurizone.wordpress.com
Posting Komentar