soal postest vclass ke - 2

Diposting oleh Dhamar Arif Rahman | Label: | Posted On Minggu, 15 Juni 2014 at 08.29

SOAL POSTEST
Jelaskan tugas masing-masing anggota proyek!

A. Manajer Proyek (Project Manager)

Tugas dari Manajer Proyek adalah :

1) Mencari seseorang yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik.

2) Merubah permintaan yang menyimpang.

3) Mengumumkan kesalahan.

4) Mendisiplinkan orang-orang.

5) Mengetahui orang-orang yang terlibat.

B. Pimpinan Proyek (Project Leader)

Tugas dari pimpinan proyek adalah :

1) Memimpin keseluruhan wawancara dengan user.

2) Menjadi pengawas harian bagia programmer.

C. Programmer

1) Membuat aplikasi sesuai dengan persetujuan kontrak.

2) Bertanggung jawab atas aplikasi yang sudah dibuat.

3) Melakukan pengujian terhadap aplikasi yang akan digunakan.

D. Programmer Ahli (The Guru Programmer)

1) Membuat program atau tugas-tugas yang rumit.

2) Mengerjakan program atau tuga-tugas 10 kali lebih cepat dari orang lain.

3) Menngajarkan dan mendampingi programmer pemula pada saat membuat sebuah project.

soal pretest vclass ke - 2

Diposting oleh Dhamar Arif Rahman | Label: | Posted On at 08.27

Apa saja yang perlu diperhatikan pada saat memilih anggota tim proyek? Jelaskan!

Analisis Pekerjaan

Pekerjaan merupakan komponen dasar bagi struktur organisasi dan merupakan alat untuk mencapai tujuan organisasi.

Analisis pekerjaan merupakan suatu proses untuk menentukan isi suatu pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat dijelaskan kepada orang lain.

2.   Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi

Secara umum dapat diutarakan, tenaga kerja yang diperlukan proyek dapat diperoleh dari salah satu atau beberapa sumber, yaitu :

a)  Induk atau anak perusahaan (apabila proyek dimiliki oleh kelompok perusahaan),

b)  Daerah sekitar lokasi dan tempat proyek,

c)  Sumber tenaga kerja nasional,

d)  Sumber tenaga kerjainternasional-individual expert, subcontracting, technical assistances, management assistances.

3.   Produktivitas

Secara umum yang banyak didapat dalam buku-buku teks, produktivitas mengandug arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input).

4.   Pelatihan dan Pengembangan

Program latihan dan pengembangan bertujuan untuk menutupi gap antara kecakapan karyawan dan permintaan jabatan, selain untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja.

5.   Prestasi Kerja

Hasil penilaian prestasi kerja(performance appraisal) karyawan dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka.

6.   Kompensasi

Cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja para karyawan adalah melalui kompensasi. Kompensasi dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.

7.  Perencanaan Karier

dapat dilihat bahwa konsep dasar perencanaan karier seseorang, adalah :

a)  Karier sebagai suatu urutan promosi atau transfer ke jabatan-jabatan yang lebih besar tanggung jawabnya atau ke lokasi-lokasi yang lebih baik selama kehidupan kerja seseorang.

b)  Karier sebagai petunjuk pekerjaan yang membentuk suatu pola kemajuan yang sistematik dan jelas (membentuk satu jalur karier).

c)  Karier sebagai sejarah pekerjaan seseorang atau serangkaian posisi yang dipegangnya selama kehidupan kerja.

Ciri-Ciri Jomblo Lebay

Diposting oleh Dhamar Arif Rahman | Label: | Posted On Rabu, 04 Juni 2014 at 08.19



Jomblo. Satu kata yang sangat cocok apabila dipasangkan dengan kata “ngenes,” jomblo ngenes. Banyak jomblo yang sering menampik dengan mengatakan kalau nggak selamanya jomblo itu ngenes,  padahal kan..… nggak tega ah ngomongnya.
Meski terkesan hina, ternyata kaum jomblo banyak pengikutnya. Pokoknya kalau dijadiin negara, negara ini akan menjadi negara yang paling kuat (terutama dalam hal perasaan), dan menjadi satu-satunya negara yang paling mandiri (soalnya udah biasa ngerjain apa-apa sendiri).
Dan mungkin, kamu belum tahu kalau ternyata jomblo mempunyai banyak jenis, salah satunya jomblo lebay.
Bagaimana bentuk jomblo lebay? Berikut ciri-cirinya:
Ke Mana-Mana Bawa Koyo
Hari yang sangat sakral untuk kaum jomblo adalah hari Sabtu, tepatnya malam Minggu. Di malam ini, semua yang punya pacar akan saling menebar kemesraan di depan umum. Contoh yang paling sering terjadi: pegangan tangan atau kalau lagi di motor, si cowok dipeluk dari belakang.
Nah, buat yang jomblo kan pasti iri tuh, apalagi masalah peluk-memeluk. Kita pasti tau lah, yang namanya jomblo, palingan juga yang bisa dia peluk cuma agama, nggak ada yang lain. Apalagi yang mau meluk. Mana ada, sekalinya ada palingan orangtua.
Maka dari itu, agar terasa hangat seraya ada yang meluk, jomblo lebay kalau ke mana-mana bawa koyo. Terus ditempelin deh di punggung.
Punya Handphone Dua
Bagi jomblo, cara untuk mengatasi biar nggak diledekin sama temen-temen mereka (karena nggak punya pacar) adalah dengan cara punya pacar. Karena nyari pacar nggak segampang nyari tukang sol… wait! Itu mah susah juga nyarinya, umm, nyari tukang sayur, maka dari itu, jomblo lebay selalu punya dua buah handphone untuk mengatasi itu semua.
Caranya? Handphone yang satu kontaknya diganti jadi nama pacar, terus pas kumpul sama temen, handphone yang itu SMS ke handphone yang satunya lagi dengan SMS a la orang pacaran. Setelah itu, SMS-nya dibacain kenceng-kenceng deh.
Kontak Orang Tua Dinamain Pacar
Namanya juga orang tua, rasa-rasanya nggak heran kalau anaknya pulang pada jam yang nggak biasanya, selalu ditanya-tanyain dengan nada khawatir. Atau juga, kalau anaknya lagi sakit, selalu diperhatiin dan diingetin buat jaga kesehatan.
Nah, ciri-ciri jomblo lebay berikutnya, dia akan mengganti nama orang tuanya, menjadi nama pacar yang dia inginkan. Mungkin bisa jadi, jomblo tipe ini kalau pulang disengajain larut malam. Biasa, biar di-SMS-in sama orang tua.
Kan dengan begitu dia jadi bisa pamer ke temen tuh.
“Liat nih! Pacar gue perhatian, kan?”
Ke Restoran Mesen Makanannya Dua Porsi
Kadang kalau ke restoran, ada rasa canggung sedikit ketika rata-rata pengunjung yang masuk pada bawa gandengan, dan cuma kita sendiri yang masuk tanpa gandengan. Sekalinya ada, sapu tangan.
Untuk menghadapi situasi yang memalukan seperti ini, jomblo lebay mempunyai cara tersendiri biar nggak keliatan ngenes-ngenes amat. Salah satunya; mesen makanan dua porsi.
Kan dengan begitu orang-orang yang ngeliat jadi mikir, “Oh, pasti dia lagi nungguin seseorang tuh,” bukan, “Hih, dasar jomblo terkutuk! Pait.. pait.. pait..”
Padahal ujung-ujungnya dibungkus.
Setiap Malam Minggu Pake Masker
Apabila pas malam Minggu kamu ngeliat orang yang make masker tapi ternyata udaranya nggak polusi, bisa jadi dia jenis jomblo yang lebay.
Menurut kami, tujuan mereka make masker itu satu; biar nggak nyesek kalau ngeliat orang yang lagi pacaran.
Itu dia ciri-ciri jomblo lebay. Kalau ketemu di jalan, masukin ke tong sampah ya. Kamu jomblo? Jomblo lebay apa bukan?
Bisa tambahin nggak ciri-cirinya apa lagi?


Sastra Indonesia Angkatan 50 – 60an

Diposting oleh Dhamar Arif Rahman | Label: | Posted On at 08.14



Setelah kami sudah bahas dari awal pergerakan sastra Indonesia yang diawali dari angkatan Balai Pustaka, terus Pujangga Baru, terus Angkatan 45, nah, sekarang kita masuk ke Angkatan 50-60an. Kenapa sih kami bahas buku-buku yang dicari aja udah susah? Karena orang-orang lain udah banyak yang ngelupain buku-buku ini, makanya kita harus melawan arus mainstream! Kudeta!! (biar enggak nyambung yang penting orasi dulu)
Sastra Angkatan 50-60an ditandai dengan adanya majalah sastra Kisah yang dipimpin oleh H. B. Jassin, yang sering disebut sebagai Paul Sastra Indonesia. Hasil kerja kerasnya masih bisa kita nikmatin sampe sekarang. Kamu bisa ke daerah Cikini, cari deh Pusat Dokumentasi Sastra milik H.B. Jassin. Di tempat ini kamu bisa liat rekam sejarah sastra Indonesia. Balik lagi ke soal sastra angkatan 50-an, muncul juga nih gerakan komunis di kalangan sastrawan. Aktif banget ya sastrawan-sastrawan era ini.Kalau kamu pernah dengar LEKRA (Lembaga Kebudajaan Rakjat), nah ini nih tempat kumpulnya sastrawan-sastrawan yang mengusung konsep sastra realisme-sosialis. Beraaaatttt. Kami juga kurang paham maksudnya apa, tapi yang pasti mereka bekerja khusus di bidang kebudayaan, kesenian, dan ilmu pengetahuan/ Nah karena adanya kubu-kubuan gini, pergerakan sastranya sendiri jadi mandeg karena penulis-penulisnya malah masuk ke kancah politik praktis. Puncaknya di tahun 1965, pas G30S meledak. Karena keliatan banget mana yang pro-komunis dan anti-komunis. Duh..
Oke sekarang kita bahas karya-karya sastra apa aja yang muncul di era ini.
  1. Gadis Pantai – Pramoedya Ananta Toer
Novel ini adalah salah satu dari banyak karya Pramoedya, terbit di tahun 1965. Ceritanya tentang wanita yang lahir di sebuah kampung nelayan di pantai utara Jawa. Kalau di pantai selatan kayanya judulnya jadi Nyi Roro Kidul. Gadis Pantai ini dinikahin sama salah seorang pembesar gitu, asal Bima, namanya Bendoro. Saking berkuasanya dia, sampe enggak mau dateng ke pernikahannya sendiri dan cuma diwarisin oleh sebilah keris. Dikiranya nikah apaan ya sama ini orang. Bisa-bisanya cuma nyuruh keris buat ngewakilin. Setelah menikah, Gadis Pantai tadinya maunya tetep tinggal di kampungnya. Tapi orang tuanya nyuruh dia buat tinggal di kota, di rumahnya Bendoro. Akhirnya Gadis Pantai nurut dan tinggal di sana. Sedihnya, di sana dia cuma tinggal sama pembantu-pembantunya. Bendoro sendiri jarang juga dateng ke rumah itu. Macam ada status tapi enggak ada hubungan gitu (mewakili teriakan banyak korban persoalan hati). Sampe akhirnya Gadis Pantai tau kalau Bendoro mau nikah lagi sama orang yang status sosial dan ekonominya sama dengan dia. Pas Gadis Pantai ngelawan karena enggak mau dimadu (dangdut banget ya bahasa ‘dimadu’), dia malah diusir dan anak perempuannya dengan Bendoro enggak dibolehin buat ikut dibawa. Kasihan ya. Tapi emang ini yang terjadi pas masa itu. Apalagi di tahun 1920-an, orang-orang yang dari status sosial dan ekonomi yang lebih rendah sering banget enggak diperlakukan dengan manusiawi. Pramoedya ngejelasin hal ini dengan detail banget lewat novel Gadis Pantai. Nah, buat kamu yang masih suka ngerendahin orang cuma karena status sosial dan ekonominya, boleh langsung pergi ke masa lalu.



  1. Dua Dunia – N.H Dini
Setelah selama ini, dari mulai tahun 1920an, pas era Balai Pustaka sampai era ’45 selalu didominasi oleh kaum pria, akhirnya di angkatan ini muncul juga sastrawati. Kalau kamu heran kenapa nama N.H. Dini sering banget disebut-sebut di ujian Bahasa Indonesia, ya ini penyebabnya. Akhirnya ada juga penulis wanita diantara dominasi kaum pria. Buku dia yang terkenal di tahun 1950-an adalah Dua Dunia, Buku ini berisikan kumpulan cerita pendek yang ditulis ketika dia masih duduk di bangku SMA, yang salah satunya berjudul Dua Dunia. Ceritanya tentang perjuangan Iswanti, seorang janda muda satu anak yang harus berjuang mencari nafkah dan mempertahankan anak satu-satunya, Kanti, agar enggak direbut oleh mantan suaminya Darwo. Penderitaan Iswanti sebenernya udah dari awal karena dia dipaksa menikah oleh Darwo yang ternyata di kemudian hari, di depan matanya, selingkuh sama cewek lain. Tapi menurut orang-orang sekitarnya, termasuk ibu mertuanya, hal itu adalah kesalahan Iswanti, karena mereka masih menganut paham patriarki. Pokoknya kalau cowok itu bakal lebih bener. Gitu deh intinya. Nah, melalui buku ini, Nh Dini banyak banget protes soal ajaran Jawa yang menurut dia terlalu berorientasi pada kepentingan lelaki. Enggak heran, Nh Dini juga sering disebut sebagai feminis, karena melalui karya-karyanya, dia menyampaikan argumennya kalau perempuan dipersiapkan menjadi istri yang baik, seharusnya bukan berarti dia jadi istri yang selalu tunduk dengan kata-kata dan perlakuan suami, meskipun sebenernya itu enggak sesuai. Harusnya, menurut Nh Dini, perempuan dan lelaki punya kedudukan yang sama untuk berpendapat dan juga merespon pendapat orang lain. Visioner sekali eyang yang satu ini.
  1. Tidak Ada Esok – Mochtar Lubis
Merupakan novel yang diterbitkan pada tahun 1950. Novel ini bercerita tentang perjuangan seorang tokoh bernama Johan, ketika masa penjajahan Jepang, masa kemerdekaan dan paska kemerdekaan. Johan bersama pasukan lainnya hendak mengepung para penjajah di sebuah hutan, tapi kemudian dia malah bertanya-tanya ke dirinya sendiri dan jadi galau sendiri. Iya, pas perang pun ternyata orang bisa galau. Tapi berkualitas pasti kalau galaunya pas perang. Johan galau karena ngeliat temen-temennya yang banyak meninggal jadi korban perang. Dia jadi mikir, kalau dua pihak enggak ada yang berhentiin perang, pasti akan lebih banyak orang yang meninggal sia-sia. Tapi akhirnya dia mengambil kesimpulan harus ada yang dikorbankan demi kemerdekaan negara. Berkualitas sekali galaunya Johan.





  1. Robohnya Surau Kami – A.A Navis
Wah ini sih judulnya sering banget keluar di ulangan Bahasa Indonesia. Tapi tau enggak, Robohnya Surau Kami ini adalah kumpulan 8 cerita pendek? Jarang yang tau kan? Nah, buku yang diproduksi taun 1955 ini emang kumpulan cerita pendek, salah satunya adalah cerpen yang Robohnya Surau Kami. Cerpen ini berkisah tentang kritik A.A Navis kepada orang-orang beragam terlalu ekstrem sampe lupa sama urusan dunia. Salah satu kalimat yang paling terkenal dari cerpen ini adalah: “apakah Saya gila akan pujian dan saya haus akan penyembahan”, sahut Tuhan. Wah, boleh nih kalimat ini disampaikan langsung ke FPI.
  1. Balada Orang-orang Tercinta – W.S Rendra
Buku ini berisi 19 kumpulan puisi yang ditulis oleh W.S Rendra dan dipublikasiin tahun 1957. Walaupun judul bukunya Ballada Orang-orang Tercinta, tapi nuansa puisi-puisinya gelap, kelam, banyak kesedihan dan kematian. Misalnya, ada satu puisi di buku itu yang judulnya Balada Ibu yang Dibunuh. Laah, Ibu yang Dibunuh kok jadi balada. Gimana ini. Menurut kami, puisi-puisi di buku ini mungkin memang menggambarkan suasana paska kemerdekaan yang masih kelam, meskipun ada senengnya juga karena akhirnya merdeka. Buat lebih jelasnya, kamu bisa cari tahu sendiri tentang buku ini.
Sastra di angkatan ini emang lebih fresh karena selama ini selalu didominasi oleh kaum pria tapi sekarang ada Nh. Dini. Di era ini, emang lagi jamannya orang-orang protes. Enggak heran, karya sastranya juga kental banget dengan protes mengenai kehidupan pada saat itu yang masih feodal dan masih ngebedain manusia dari gender dan status sosial serta ekonominya. Makanya, udah enggak jaman lagi masih deskriminasi orang cuma karena gender atau status sosial ekonominya.

Pertanyaan dari kami: udah berapa buku yang dibaca minggu ini?


5 Persoalan Ikut Group Chat

Diposting oleh Dhamar Arif Rahman | Label: | Posted On at 08.10



Sekarang udah banyak banget aplikasi bertukar pesan. Nggak kayak dulu, bisanya cuma SMS-an. Waktu zaman-zamannya cuma bisa SMS-an, kalau mau ngomongin sesuatu/rencana sama temen se-geng itu susah. Harus SMS satu-satu. Abis itu baru deh, ada salah satu anggota yang ngabarin ke anggota lain keputusan akhirnya gimana.
Nah, sekarang, semua masalah itu telah diatasi dengan aplikasi chat modern (WhatsApp, BBM, Line, dan lain-lain) dan adanya group chat di dalamnya. Apa itu group chat? Kelompok ngobrol. #EasyEnglish
Meski bisa mengatasi masalah, tapi ternyata group chat di aplikasi chat ini juga menimbulkan masalah baru, seperti…
1. Berisik
Kalau udah ikut group chat, siap-siap aja HP kamu bakal dapet banyak notifications. Di group chat, tingkat keberisikannya tergantung sama anggotanya. Kalau anggotanya rata-rata orang cuek, grup bakalan adem. Tapi kalau anggotanya pada demen curhat, udah deh, relain aja kalo batre jadi cepet abis. Biasanya sih yang kayak gini grupnya cewek-cewek dan grup sekelas.
Untungnya, di group chat ada fitur “mute.” Jadi kalo berisiknya udah nggak manusiawi, bisa di-mute.
2. Pada Ngomongin Orang
Di setiap perkumpulan, pasti ada aja anggota yang suka ngebuka omongan buat ngomongin orang. Dan emang, yang diomongin biasanya orang yang ngeselin banget. Yang belagu. Yang sok kecakepan.
Jadi begitu ada yang ngebuka omongan, semuanya langsung nyamber. Terus keterusan deh sampe ngomongin orang-ngeselin-dengan-tipe-yang-sama yang lain.
3. Jadi Korban Dicengin
Mau ngobrol di group chat atau ketemu langsung itu sebenarnya sama. Bentuk penyampaiannya aja yang beda. Yang satu via suara, yang satu via tulisan.
Nah, uniknya, setiap perkumpulan pasti ada aja anggota yang emang enak banget buat dicengin. Kalo nggak ngecengin nggak afdol. Jadi dengan ikutnya orang ini di grup, sebenarnya nambah-nambahin beban hidup dia sendiri. Pas ketemu dicengin, di grup juga dicengin.

4. Memori Penuh
Enaknya di group chat, kita nggak cuma bisa kirim-kiriman pesan aja. Kirim-kiriman gambar juga bisa. Jadi kalau ada objek yang enak buat diomongin, langsung foto/screenshot. Masukin group. Terus jadi tau semua deh.
Tapi masalahnya, di beberapa aplikasi chat kalau ada yang nge-post foto, secara otomatis foto tersebut masuk ke gallery HP. Karena nggak sadar, taunya memori udah penuuuh aja.
5. Kalo Leave Dibilang Sombong
Ikut group chat emang serba salah. Mau ikut, tapi kalau isinya bawel, bikin males, plus bikin batre abis. Tapi kalau leave, ujung-ujungnya jadi males juga gara-gara dibilang sombong.
Nggak enaknya gitu sih, kalau leave group, bakalan nongol tulisan “[username] left group”. Kan jadi keliatan banget keluarnya.
Persoalan mana yang paling sering kamu alamin? Sini cerita sama om. Nanti om kasih duit.

sumber

5 Kata Biasa Aja yang Kedengarannya Keren

Diposting oleh Dhamar Arif Rahman | Label: | Posted On at 08.07



Bahasa Indonesia adalah bahasa yang luar biasa…, susah dimengertinya. Nggak heran kalo pas SD sampai SMA nilai pelajaran bahasa Indonesia kamu jeblok alias merah. Suatu hal yang aneh, padahal bahasa negeri sendiri, tapi begitulah adanya.
Hal itu kayaknya terjadi karena terlalu menganggap bahasa asing itu keren, dan akhirnya jadi terlalu terbiasa pake bahasa asing. Padahal nih ya, bahasa asing itu nggak sekeren kedengarannya. Bisa aja kedengarannya aja keren, padahal mah artinya ya biasa aja gitu. Ada bahasa Indonesia-nya juga. Kata apa aja tuh?
1. Meeting
Meeting adalah kata yang berarti ketemuan. Tapi entah kenapa jika kata ini diucapkan ada kesan keren di telinga orang yang mendengarnya, dan membuat strata sosial kamu naik.
Kata meeting ini terkesan menggambarkan kegiatan penting yang dilakukan oleh orang-orang penting pula di kantor. Padahal meeting nggak melulu di kantor, bisa aja dia atap masjid, di bus TransJakarta, bahkan di jalur Gaza. Bukan pula melulu soal kerjaan, meeting bisa aja ketemu aja biasa buat ngobrol-ngobrol.
Tapi tetep aja, kalo kamu bilang, “Sorry bro nggak bisa ikut nongkrong, gue ada meeting.” Ke temen-temen kamu, itu akan membuat kamu terlihat keren. Maka, sering-seringlah ucapkan kata ini.
2. Shooting
Setiap kali gue denger kata shooting, hal yang pertama kali terlintas di pikiran gue adalah kegiatan tembak menembak musuh seperti di game Counter-Strike. Tapi sebenarnya arti kata shooting itu adalah ‘merekam sesuatu.’
Di zaman sekarang orang yang nyebut kata ‘shooting,’ biasanya adalah artis yang sering main film/sinetron, meskipun dia adalah berperan sebagai pembantu figuran atau pohon nomer 791.
Nah, kalo kamu pengin terlihat keren, sering-sering aja bilang, “Maaf hari ini gue gak bisa ikut kalian ngumpul, gue ada jadwal shooting” ke temen-temen kamu setiap kali diajak ngumpul. Ya, meskipun kamu cuma shooting buat ngerekam video buat Instagram, dan itu pun pake Nokia 1202.
3. Traveling
Semenjak akhir tahun 2013, kata ‘traveling’ sering banget terdengar di telinga. Kata ‘traveling’ berarti jalan-jalan atau menjelajahi suatu tempat. Biasanya, orang yang bilang pengin traveling itu orang-orang yang hobinya jalan-jalan ke luar negeri, tempat-tempat yang keren gitulah kayak Barcelona, Paris, atau Wamena.

Nah, kalo kamu pengin terlihat keren, pas temen kamu nanya, “Lo ada acara gak weekend ini?”, Jawab aja, “Duh, sorry kawan, gue pengin traveling nih mau refreshing pikiran.” Niscaya, temen-temen kamu langsung menatap kamu takjub dengan mata berbinar-binar.
Walaupun traveling-nya cuma ke Ancol atau ke Pasar Poncol, yang penting kan terlihat keren di mata temen-temen kamu. Siapa tau aja suatu hari nanti beneran traveling ke luar negri. Amiiinn…
Padahal mah bilangnya jalan-jalan aja ya, sama aja.
4. Envy
AH! Kata ‘envy’ ini sering banget diucapin sama anak-anak kekinian. Misalnya ada temen kamu yang cowok bilang, “Ih, cowok lo romantis banget sih! Envy banget deh gue liatnya!”
Padahal nih ya, arti kata ‘envy’ sendiri artinya sederhana banget: iri. Tapi, nggak tau kenapa kedengeran keren aja kalo diucapin. So, sering-seringlah ucapkan kata ‘envy’ supaya senantiasa terlihat keren saat kamu iri sama orang lain.
Argumen yang beredar, ‘envy’ adalah iri yang positif. Hahahaha. Ketawain aja deh. Padahal kan sama aja, iri sama envy sama aja. Malahan, sebenernya enakan pake ‘iri,’ lebih singkat, tiga huruf doang.
5. Hiking
Pernah denger kata ‘hiking’? Masih asing sih emang, tapi kata ini terdengar keren loh kalo diucapin. Kata ‘hiking’ sendiri berarti mendaki, dan seringkali diucapin sama orang yang hobinya mendaki gunung.
Jadi semisal ada temen yang nanya, “Woy bro, lo mau ke mana pas libur panjang nanti?” Silakan jawab dengan tampang sengak kayak preman pasar rebo. “Gue mau hiking nih, pengin deket sama alam.”
Beeeeh! Setelah mengucapkan kalimat itu, temen kamu yang nanya pasti langsung minder, karena nggak semua orang fisiknya kuat buat mendaki, meskipun kamu cuma pengin hiking ke puncak, tapi tetep aja yang penting keliatan keren aja.
Nah, itulah kata-kata biasa yang kedengerannya keren. Jadi, mulai sekarang sering-seringlah ucapin kata-kata tersebut supaya kamu terlihat keren. Tapi tetep, harus ada pembuktian juga, kalo misalnya ke-gap ngibul kan malu juga.
Menurut kamu, kata apa lagi yang kendengarannya keren? Share di kolom comments ya biar yang lain ketularan keren. ~

sumber