Kisah Bob Williamson: Mantan Gangster Kejam & Pecandu Heroin Jadi Milyader Sukses
Diposting oleh Dhamar Arif Rahman | Label: tulisan | Posted On Rabu, 04 Juni 2014 at 08.04
Banyak dari kita yang terjebak
pada penghakiman mengenai masa depan seseorang dengan melihat bagaimana ia
menjalani kehidupan pada masa lalu dan masa kininya. Namun, dalam sebagian
kasus kita juga bisa terhenyak mengetahui betapa drastisnya perubahan yang bisa
terjadi dalam kurun waktu yang singkat dalam kehidupan seseorang.
Bob Williamson adalah mungkin
salah satu orang yang menjadi bukti bahwa kesuraman dalam hidup kita di masa
lalu dan sekarang bisa diubah menjadi demikian cerah dengan semangat entrepreneurship
dan keyakinan spiritual yang teguh.
Jika Anda belum pernah mendengar namanya, bisa jadi Anda belum pernah mendengar kesuksesannya sebagai pemimpin bisnis di Horizon Software International dan Honey Lake Plantation. Dalam kedua bisnis tersuksesnya ini, Bob berhasil menjadi miliarder.
Untuk meyakinkan Anda betapa kelamnya masa lalu Bob, mari kita telaah bagaimana kisah hidupnya. Bob pernah menjalani berbagai 'peran' sebagai berikut dalam usianya yang kini menginjak 64 tahun. Ia pernah menjadi pengembara semasa remaja, gelandangan di jalanan, perampok bersenjata, pemalsu cek, tukang minum, pecandu amfetamin, pecandu heroin, korban selamat dalam kecelakaan berat, atheist, kembali memeluk agama, pekerja perusahaan nan setia, perintis software, pemilik UKM, korban penipuan kerah putih, seniman, playboy, suami, penulis, filantropis, penyelamat hidup, pembicara, multijutawan, dan kini seorang entrepreneur sukses yang membangun kehidupan yag lebih bahagia, stabil, dan penuh kesadaran.
"Sejak muda saya sudah bergelut dengan masalah. Saya mulai minum miras sejak usia 12 tahun, kecanduan narkoba di usia 17 tahun. Saya harus berpindah-pindah dari 19 sekolah semasa muda, naik kereta barang untuk bepergian ke seluruh AS, masuk angkatan bersenjata, .
Di usia senjanya, Bob menyandang gelar sebagai serial entrepreneur berkat upayanya yang sukses dalam mendirikan sejumlah perusahaan meski harus menghadapi berbagai tantangan dramatis di sepanjang jalan. Ia menuliskan semuanya dalam otobiografinya yang berjudul "Miracle on Luckie Street".
Sebuah pengalaman hidup-mati membuat kehidupan Bob yang kacau berubah. Setelah alami tabrakan maut yang membuatnya hampir tewas dan sejarah panjang kriminalitas di usia 22 tahun, ia bertemu dan dirawat oleh seorang perawat di rumah sakit yang membuat hatinya terbuka pada kebajikan melalui agama.
Sejak itu, ia bertekad perbaiki hidupnya yang demikian hancur. Tanpa riwayat pendidikan dan pengalaman yang memukau, ia melamar pekerjaan dengan satu tujuan: bekerja lebih keras dan cerdas dari orang lain.
Ia berhasil dapatkan posisi dalam perusahaan cat Glidden. Di sana, ia bekerja sungguh dan suatu ketika dipromosikan berkat keberhasilannya menghemat biaya listrik dalam penggunaan bohlam listrik. Ia naik jabatan hingga 8 kali hingga ke level manajemen dan menyadari saatnya tiba untuk berbisnis sendiri.
Ia mengaku telah dirikan 11 perusahaan dan semuanya sukses. Beberapa tahun lalu ia menjual Horizon Software International yang bergerak khusus dalam manajemen distribusi suplai layanan makanan dengan jumlah yang tak bida dibilang sedikit. Kini ia gunakan sebagian uang itu untuk membangun resor impiannya dan spa di Greenville, Florida.(HuffingtonPost/*AP)
Posting Komentar