SBY Jauh Lebih Baik Dari Jokowi
Diposting oleh Dhamar Arif Rahman | Label: tulisan | Posted On Rabu, 24 Oktober 2012 at 07.18
Jokowi sang mantan walikota Solo yang kini jadi
orang nomor 1 di DKI Jakarta itu diharapkan banyak orang khususnya "Wong
Cilik" akan memberikan yang terbaik bagi mereka. Walau banyak pula yang
pesimis dengan kemampuan Jokowi sehingga beberapa orang mulai membuat
kesimpulan bahwa Jokowi hanyalah "Ahli Pencitraan" semata dan mulai
membanding - bandingkan dengan SBY yang kerap disebut - sebut orang sebagai
"Pemenang Piala Citra". Oleh karena itu mari kita bandingkan mana
yang lebih baik dari mereka berdua :
1. Kepedulian
Beberapa hari yang lalu Jokowi dikunjungi oleh seorang nenek yang tidak diundang. Beliau datang khusus kepada Jokowi untuk meminta bantuannya menyelesaikan kasus yang membelit anaknya. Dengan santai Jokowi langsung menyalami nenek tersebut dan mengajaknya masuk ke ruangan kerjanya untuk menceritakan permasalahan yang dia hadapi.
SBY beberapa waktu lalu dikunjungi oleh seorang Bapak dari malang yang mencari keadilan atas kematian anaknya yang ditabrak lari oleh oknum polisi. Untuk itu sang Bapak berjalan kaki dari malang sampai ke Jakarta. Lalu dengan sangat tulus SBY meminta bawahannya untuk menemui bapak itu lalu memberinya sejumlah Uang.
Kesimpulan :
SBY lebih baik karena memberi uang sementara Jokowi hanya mampu
mengundang masuk dan mencoba menjadi "pendengar" keluh kesah warganya.
2. Cara Kerja
Baru beberapa hari Jokowi dilantik dia sudah berkeliling DKI untuk melihat langsung keadaan di lapangan sekaligus memberi instruksi langsung kepada bawahannya untuk melakukan perbaikan di sana - sini. Jokowi pun meminta semua instruksinya segera di kerjakan dan akan kembali meninjau lapangan.
SBY memilih terjun langsung ke luar negeri untuk memberikan pandangan - pandangannya tentang keadaan dan isu - isu global. Sementara untuk urusan para petani dan rakyat jelata yang menjerit minta uluran tangan SBY akan diurus oleh bawahannya yang terkenal cekatan untuk melakukan terobosan dan kebijakan sampai - sampai tidak tahu ada anak - anak kena busung lapar karena katanya belum menerima laporan.
Kesimpulan :
SBY lebih baik dalam hal cara kerja. Karena SBY mengedapankan "STRUKTUR ORGANISASI" dan "BIROKRASI" untuk urusan rakyatnya. Ini sesuai dengan pelajaran ilmu sumber daya manusia di fakultas ekonomi di kampus - kampus. Cara ini sangat cocok diterapkan bagi negara yang kehidupan rakyatnya sudah sangat cerdas dan baik seperti Indonesia.
C. Pengambilan Keputusan
Jokowi dalam mengambil keputusan memilih "Kecepatan dan Ketepatan". Dia segera turun ke lapangan dan memberi perintah lugas,tegas dan pedas. Cara - cara ini dianggap "KURANG SOPAN" bagi beberapa kalangan khususnya kalangan yang merasa di "intervensi"
SBY lebih memilih memantau dan bertindak diam - diam agar terlihat "SOPAN" oleh semua pihak. Ini bisa di lihat dari persoalan - persoalan yang dihadapi SBY selama ini. Daripada melakukan tindakan cepat, SBY lebih memilih "IKUT PRIHATIN".
Kesimpulan :
Dalam hal ini pun SBY lebih baik karena SBY lebih menjaga budaya ketimuran yang Sopan Santun dan tenggang rasa. Oleh karena itu SBY sangat di cintai oleh rakyat yang hidup dan mencari kehidupan di lingkaran kekuasaannya.
Sementara JOKOWI dibenci oleh rakya yang bekerja dilingkaran kekuasaannya karena tidak bisa lagi berleha - leha dan bermain mata tapi dicintai oleh rakyat lain yang selama ini merasa dizolimi oleh "rakyat - rakyat" titisan drakula penghisap darah di lingkaran penguasa.
1. Kepedulian
Beberapa hari yang lalu Jokowi dikunjungi oleh seorang nenek yang tidak diundang. Beliau datang khusus kepada Jokowi untuk meminta bantuannya menyelesaikan kasus yang membelit anaknya. Dengan santai Jokowi langsung menyalami nenek tersebut dan mengajaknya masuk ke ruangan kerjanya untuk menceritakan permasalahan yang dia hadapi.
SBY beberapa waktu lalu dikunjungi oleh seorang Bapak dari malang yang mencari keadilan atas kematian anaknya yang ditabrak lari oleh oknum polisi. Untuk itu sang Bapak berjalan kaki dari malang sampai ke Jakarta. Lalu dengan sangat tulus SBY meminta bawahannya untuk menemui bapak itu lalu memberinya sejumlah Uang.
Kesimpulan :
SBY lebih baik karena memberi uang sementara Jokowi hanya mampu
mengundang masuk dan mencoba menjadi "pendengar" keluh kesah warganya.
2. Cara Kerja
Baru beberapa hari Jokowi dilantik dia sudah berkeliling DKI untuk melihat langsung keadaan di lapangan sekaligus memberi instruksi langsung kepada bawahannya untuk melakukan perbaikan di sana - sini. Jokowi pun meminta semua instruksinya segera di kerjakan dan akan kembali meninjau lapangan.
SBY memilih terjun langsung ke luar negeri untuk memberikan pandangan - pandangannya tentang keadaan dan isu - isu global. Sementara untuk urusan para petani dan rakyat jelata yang menjerit minta uluran tangan SBY akan diurus oleh bawahannya yang terkenal cekatan untuk melakukan terobosan dan kebijakan sampai - sampai tidak tahu ada anak - anak kena busung lapar karena katanya belum menerima laporan.
Kesimpulan :
SBY lebih baik dalam hal cara kerja. Karena SBY mengedapankan "STRUKTUR ORGANISASI" dan "BIROKRASI" untuk urusan rakyatnya. Ini sesuai dengan pelajaran ilmu sumber daya manusia di fakultas ekonomi di kampus - kampus. Cara ini sangat cocok diterapkan bagi negara yang kehidupan rakyatnya sudah sangat cerdas dan baik seperti Indonesia.
C. Pengambilan Keputusan
Jokowi dalam mengambil keputusan memilih "Kecepatan dan Ketepatan". Dia segera turun ke lapangan dan memberi perintah lugas,tegas dan pedas. Cara - cara ini dianggap "KURANG SOPAN" bagi beberapa kalangan khususnya kalangan yang merasa di "intervensi"
SBY lebih memilih memantau dan bertindak diam - diam agar terlihat "SOPAN" oleh semua pihak. Ini bisa di lihat dari persoalan - persoalan yang dihadapi SBY selama ini. Daripada melakukan tindakan cepat, SBY lebih memilih "IKUT PRIHATIN".
Kesimpulan :
Dalam hal ini pun SBY lebih baik karena SBY lebih menjaga budaya ketimuran yang Sopan Santun dan tenggang rasa. Oleh karena itu SBY sangat di cintai oleh rakyat yang hidup dan mencari kehidupan di lingkaran kekuasaannya.
Sementara JOKOWI dibenci oleh rakya yang bekerja dilingkaran kekuasaannya karena tidak bisa lagi berleha - leha dan bermain mata tapi dicintai oleh rakyat lain yang selama ini merasa dizolimi oleh "rakyat - rakyat" titisan drakula penghisap darah di lingkaran penguasa.
sumber