Diposting oleh Dhamar Arif Rahman | | Posted On Senin, 18 November 2013 at 07.58
SISTEM PELCAKAN POSISI KENDARAAN
DENGAN TEKNOLOGI GPS & GPRS BERBASIS WEB
Berdasarkan
data dari Reskrim POlda Mero Jaya, setiap bulan tercatat rata-rata terjadi 910
kasus pencurian kendaraan bermotor. Sepanjang tahun 2008 dari awal januari
hingga agustus terdapat 7282 kasus pencurian kendaraan bermotor. Dengan
tingginya angka kejahatan pencurian diciptakanlah system pelacakan posisi
kendaraan dengan teknologi GPS dan GPRS berbasis web yang bertujuan memberikan
kemudahan pemilik kendaraan untuk memantau posisi kendaraanya secara real time
dan diharapkan mampu mengatasi masalah masalah diatas. Perancangan system
dilakukan dengan perancangan algoritma system pelacakan kendaraan menggunakan
teknologi GPS dengan memanfaatkan Google Maps melalui komunikasi GPRS dan
membuat parsing data dari data yang diterima oleh web server dari perangkat GPS
tracker AVL 709 yang selanjutnya dimplementasi kedalam pemrograman web.
Berdasarkan percangan system , hasil sinkronisasi informasi data hasil parsing
dan google map menggunakan Goolge maps API dengan javascript. Keakuratan system
ini dalam menampilkan koordinat lokasi sebesar 99,92%.
Kata-Kata kunci : pelacakan GPS, peta google, program antarmuka.
1.
PENDAHULUAN
Saat ini
kebutuhan terhadap pemantauan posisi
pada kendaraan bermotor semakin banyak. Hal ini dapat dilihat dari kasus-kasus pencurian kendaraan
bermotor yang terus marak, bahkan berdasarkan data dari Reskrim Polda Metro Jaya setiap bulan tercatat rata-rata
terjadi 910 kasus pencurian kendaraan
bermotor.
Sepanjang tahun 2008
dari
awal Januari hingga
Agustus terdapat 7.282 kasus pencurian kendaraan bermotor, sementara tahun 2007 sebesar
11.620 kasus, dan di tahun 2006
adalah
10.791 kasus (Anonim, 2008). Teknologi yang digunakan
untuk
memantau kendaraan tersebut biasanya menggunakan
komunikasi suara melalui handy talky, komunikasi data
melalui
radio trunking yang juga sudah dilengkapi
dengan GPS (Global
Positioning Sistem). Cara-cara seperti
ini memerlukan
pembangunan infrastruktur sendiri dan memiliki jangkauan
kurang jika
area sudah sampai antar kabupaten, propinsi,
pulau
bahkan negara. Kemajuan teknologi penentuan lokasi seperti GPS berkembang pesat dengan tingkat akurasi yang
semakin teliti,
bermacam variasi, dan semakin murah. Posisi dapat diketahui jika
membawa alat yang diberi nama GPS receiver yang berfungsi
untuk menerima sinyal dari satelit GPS. GPS receiver berbentuk
modul yang menghasilkan informasi data posisi.
Pada artikel akan didesain rancangan algoritma system pelacakan menggunakan teknologi GPS dengan memanfaatkan
Google
Maps melalui komunikasi GPRS. Dengan adanya alat ini maka keberadaan kendaraan
yang
terpasang peralatan ini dapat
dideteksi keberadaannya
melalui web.
2. KAJIAN
PUSTAKA
Sistem pelacakan kendaraan
pertama
kali
dibangun untuk
industri pengiriman karena
mereka
ingin
mengetahui setiap
sarana angkutnya disetiap waktu. Pada awal diciptakanya system. pelacakan ini menggunakan teknologi GPS yang dipasang pada kendaraan namun bersifat pasif, jadi sistem
ini
dianggap kurang
efektif karena penyimpanan informasi
lokasi
yang
diperoleh GPS
didalam media penyimpanan internal, pemilik
akan tahu lokasi mana
saja yang telah dikunjungi kendaraan tersebut
setelah melihat data yang direkam di media penyimpanan (Jamaludin,2010). Sesuai dengan perkembangan
teknologi yang sangat pesat ini,
maka diciptakanlah sistem pelacakan kendaraan yang bersifat aktif. Teknologi pelacakan kendaraan yang
bersifat aktif ini memanfaatkan
perangkat GPS receiver yang digabungkan dengan perangkat GSM/GPRS sebagai media pengirim data yang
telah
diterima oleh GPS ke server, dalam hal ini server akan berperan sebagai penerima data,
mengolah
data dan
menampilkan data yang telah diolah tadi. Perangkat GPS receiver yang telah di
integrasikan dengan
GSM/GPRS ini disebut dengan AVL
(Automatic Vehicle Locator) (Anonim, 2011).
2.1 Global
Positioning System
GPS adalah satu-satunya sistem navigasi
satelit. Sistem inimenggunakan 24 satelit yang
mengirimkan sinyal gelombang
mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat
penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan
posisi, kecepatan,
arah, dan waktu. Sistem ini dikembangkan
oleh
Departemen
Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS, NAVSTAR adalah
nama yang diberikan
oleh
John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program
GPS. Cara kerja sistem ini
menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Ada
tiga
bagian penting dari sistim ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, dan bagian pengguna. Bagian
kontrol
bertugas
untuk
mengontrol setiap
satelit navigasi yang beredar di luar angkasa, karena setiap satelit
memiliki
kemungkinan
berada sedikit diluar
orbit, Bagian
ini
dapat melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan
kecepatan dari
satelit-satelit tersebut. Sinyal-yang dikirim oleh
satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit.
Koreksi data lokasi yang tepat dari satelit ini disebut dengan data ephemeris, yang nantinya akan di kirimkan kepada alat navigasi
(Anonim, 2010).
2.2 Komunikasi
GPRS
GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM
yang menggunakan prinsip 'tunnelling'. GPRS menawarkan laju data yang lebih tinggi, yaitu hingga 160 kbps. Kanal-kanal radio
ganda dapat dialokasikan bagi seorang pengguna dan kanal yang
sama dapat pula digunakan dengan berbagi antar pengguna
sehingga menjadi sangat efisien. Dari segi biaya, harga
mengacu pada volume penggunaan. Penggunanya ditarik
biaya dalam kaitannya
dengan banyaknya
byte yang dikirim
atau diterima,
tanpa
memperdulikan panggilan, dengan demikian dimungkinkan GPRS
akan menjadi lebih cenderung dipilih oleh pelanggan untuk
mengaksesnya daripada layanan-layanan IP (Anonim, 2010).
GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para
operator jaringan komunikasi
bergerak menawarkan layanan data dengan laju
bit
yang lebih
tinggi dengan tarif rendah ,sehingga
membuat layanan data menjadi
menarik bagi pasar massal. Para
operator jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini melihat GPRS sebagai kunci untuk mengembangkan pasar komunikasi
bergerak menjadi
pesaing baru di lahan yang
pernah menjadi
milik jaringan
kabel, yakni layanan
internet. Kondisi ini
dimungkinkan karena ledakan penggunaan internet melalui jaringan kabel (telepon) dapat pula dilakukan melalui jaringan
bergerak. Layanan bergerak yang kini sukses di
pasar adalah, laporan cuaca, pemesanan makanan, berita olah raga sampai ke
berita-berita penting harian. Dari perkembangan tersebut, dapat dirasakan dampaknya pada kemunculan berbagai
provider HP
yang bersaing menawarkan tarif GPRS
yang semakin terjangkau.
3. Metode
Sistem pelacakan posisi kendaraan
ini
memiliki
beberapa
elemen penyusun, yaitu
satelit, GPS Tracker, jaringan GPRS, server, dan klien. Tiap-tiap elemen memiliki fungsi dan
tugas masing-masing, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Blok Diagram Sederhana
Sistem
Cara
kerja system pelacakan kendaraan dengan teknologi GPS dan GPRS berbasis WEB ini
dapat dilihat pada blok diagram diatas, pada awalnya GPS receiver pada modul
perangkat GPS tracker menerima sinyal informasi dari satelit. Satelit gps
receiver pada modul perangkat GPS yang berupa koordinat satelit dan informasi
waktu. Kemudian GPS receiver tersebut akan dapat menentukan posisinya dengan
menggunakan perhitungan triliterasi berdasarkan koordinat –koordinat posisi
satelit tadi.
Proses selanjutnya
adalah mensinkronisasi perangkat GPS tracker dan web server dengan koneksi
socket agat perangkat GPS tracker dapat mengirimkan datanya ke web server. Untuk
membuat koneksi socket dilakukan penyetingan alamat IP dan port yang digunakam
oleh web serer. Perangkat gps dan tracker akan melakukan koneksi kepada alamat
IP dan port yang telah disetting tadi, sementara web server menerima dan
mendengarkan koneksi dari perangkat GPS tersebut dengan menggunakan aplikasi PHP.
Jika koneksi tesebut berhasil, , modul GSM/GPRS pada perangkat GPS tracking
akan mengirimkan data informasi lokasi yang telah diperoleh GPS receiver ke web
server dengan GPRS sebagai media pengirimian.
Data informasi lokasi gps yang
diterima oleh web server berupa frame data yang merupakan data utuh dan tidak bias
langsung disimpan ke database . maka sebelum frame data GPS tersebut dsimpan ke
database , dilakukan proses pemilahan data atau parsing data ayng bertujuan
untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk ditampilkan nantinya dengan
menggunakan aplikasi php pada web server. Proses parsing ini merupakan proses
mengambil bagian-bagian yang diperlukan pada frame data gps, menjadikan masing –
masing bagian tersebut menjadi variable tertentu , dan kemudian memberikan
identitas pada variable – variable tersebut, misalnya longitude , latitude
altidute dan kecepatan , sehingga dapat mudah untuk dimasukkan ke database.
Setelah itu data hasil parsing yang
telah dismpan dari database diambil dan kemudian diolah oleh we server dengan
menggunakan aplikasi php yang terintegrasi dengan fasilitas google maps, yaitu
google maps api. Dengan menggunakan google apu, data hasil parsing yang berupa
koordinat lokasi dan beberapa keterangan lainyya kinidapat ditampilkan dalam
bentuk peta pada google mpas yang dapat diakses dengan web browser.
4. Pembahasan
Dan analisis
4.1 Hasil Input Data ke
Tabel di Database
Setelah frame data informasi posisi kendaraan diterima oleh server, akan dilakukan proses parsing data dan hasil parsing tersebut dimasukkan ke dalam 2 buah tabel pada database, table sebagai identitas urutan row pada tabel, field lati adalah field
yang
berfungsi sebagai identitas latitude, field longi adalah field yang berfungsi sebagai identitas longitude, field alti yang
berfungsi sebagai identitas altitude, dan field speed yang berfungsi sebagai identitas
kecepatan. Gambar 2 menunjukkan
Tampilan ketika data pertama kali masuk ke tabe “tracking” pada database pada saat kendaraan dalam posisi belum.
Gambar 2 : Pada data table “tracking” di database
ketika kendaraan diam
4.2 Hasil Interface
map dengan google maps API
Data yang berada pada database “tracking”
diambil dengan menggunakan aplikasi PHP
dan diintegrasikan dengan Google API sehingga data tersebut dapat ditampilkan pada Google Maps
yang dapat diakses melalui web browser sebagai media
penampil. Berikut ini adalah Google Maps yang menunjukkan posisi kendaraan berdasarkan data
yang diambil dari database pada table.
Tracking ketika diakses menggunakan web browser .
Gambar 3.
Hasil Interface
Map dengan Google Maps API
Gambar 3 menunjukkan posisi kendaraan yang dapat diketahui pada map, terdapat pula keterangan latitude, longitude,
ketinggian, dan kecepatan kendaraan tersebut yang
akan muncul pada pop up jika marker diklik.Untuk menentukan tingkat keakurasian Google Maps dalam
menampilkan koordinat lokasi, dilakukan perbandingan antara jarak antara lokasi
yang ditampilkan oleh Google Map dan zero point dengan jarak antara
lokasi real dan zero point. Zero point disini merupakan titik referensi yang digunakan dalam pengukuran. Dalam implementasinya, diambil satu sampel koordinat dan ditampilkan di Google Maps kemudian diukur jaraknya dari zero point.Untuk mengukur jarak antara lokasi
yang ditampilkan Google Maps
dengan zero
point, digunakan kalkulator penghitungan jarak yang
terdapat pada situs www.movable-type.co.uk. Situs ini
menyediakan fasilitas penghitungan jarak antar titik pada Google
Maps. Gambar
4 menunjukkan jarak antara koordinat sample
dengan zero point adalah 12500 Km.
Gambar 4
Pengukuran jarak menggunakan kalkulator di www.movable-type.co.uk.
Untuk pengukuran jarak real dengan zero point ,
perhitungan dilakukan dengan memasukkan koordinat lokasi yang sama pada
kalkulator yang ada pada www.movable-type.co.uk. Menyediakan
fasilitasi perhitungan jarak antara dua lokasi dengan input kordinat. Dari
hasil pengukuran ini diperoleh hasil 12490,33753848075 km dan dapat dibulatkan
menjadi 12490 km. dari kedua hasil
perhitungan ini kemudian digunkana suatu rumus sederhana untuk menentukan
tingkat keakurasian dari google maps dalam menampilkan suatu titik koordinat
lokasi.
5. Penutup
Penerepan
siste pelacakan lokasi kendaraan dengan menggunakan teknologi GPS dan GPRS
berbasis WEB , disimpulkan sebagai berikut :
·
Dari hasil perancangan
algoritma, sistem pelacakan
posisi
kendaraan, yaitu penampil data
koordinat dalam bentuk
map dan penampil data
history
·
Proses parsing data frame
yang diterima oleh server dari perangkat dapat
diperoleh informasi yang diperlukan sebagai berikut : latitude (lintang), Longitude (bujur),
Altitude (ketingiian dari permukaan
air laut), Velocity (kecepatan)
·
Sebagai
history pada database , yaiut table “tracking ” yang berfungsi sebagai buffer
data dan table “log” yang berfungsi
·
Hasil sinkronisasi informasi dari data hasil parsing dan Google Maps menggunakan Google Maps API
dengan
Javascript sebagai bahasa
pemrogramannya.
·
Dibandingkan dengan Bing Maps, Google Maps memiliki
keunggulan dalam detail peta yang digunakan dan tingkat keakurasian system
pelacakan
kendaraan dengan memanfaatkan Google Maps sebagai media
interface
dalam menampilkan
koordinat lokasi yang diberikan adalah sebesar 99,92.
Saran yang dapat diberikan adalah:
·
Untuk penambahan perangkat AVL 709 yang diintegrasikan
dengan web server maka perlu ditambahkan pengambilan
Data “hardware ID” ketika melakukan proses parsing data agar dapat dibedakan antara data yang dikirim antara perangkat satu
dengan yang lainya, selain itu perlu
juga ditambahkan tabel
pada database
untuk masing perangkat
agar mempermudah pengolahan data.
·Jika perangkat yang digunakan pada
sistem ini lebih dari satu maka perlu dibuat fitur login pada web server, ja di hanya
pemilikkendaraan yang dapat
mengetahui
posisi
kendaraanya setelah melakukan login terlebih dahulu
6.
Daftar pustaka
·
Anonim, 13 oktober 2008, data kriminalitas
2008,
http://detik News.com, diakses tanggal 1 juli 2011.
·
Anonim
nonpersonal,10
februari 2011,Automatic
vehicle location,http://en.wikipedia.org/wiki/Automatic_vehicle_loc ation , diakses tanggal 23 Juni 2011
·
Anonim, 13 Maret 2010, system pemosisi global,
http://id.wikipedia.org/wiki/sistem_pemosisi_global
, diakses
tanggal 10 Juni 2011
·
Anonim, 21 Juni 2010, GPRS, http://id.wikipedia.org/wiki/GPRS
,diakses tanggal 25 Juni 2011
·
Anonim, 8 Juli 2011, Transmission Control Protocol, http://en.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol, diakses tanggal 26 Juni 2011
·
Jamaludin, Asep. 2010. Pembangunan Aplikasi Untuk
Pemantauan Pergerakan Kendaraan Pada Sistem Tanjakan Berbasis Gps, http://dir.unikom.ac.id/s1-final- project/fakultas-teknik-dan-ilmu-komputer/teknik- informatika/2011/18-unikom-a-n.pdf
·
Kaswidjanti, Wilis. 2009. Teknologi Gprs,