PENALARAN INDUKTIF
Diposting oleh Dhamar Arif Rahman | Label: tugas | Posted On Sabtu, 27 April 2013 at 02.55
NAMA KELOMPOK :
1.
DHAMAR ARIF
RAHMAN (11110919)
2.
FAJAR SIDIK (12110573)
3.
YASER ARAFAT AR (18110603)
PENALARAN
INDUKTIF
Penalaran
induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan
atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Misalnya pada pengamatan atas logam
besi, alumunium, tembaga dan sebagainya. Jika dipanasi ternyata menunjukkan bertambah
panjang. Dari sini dapatdisimpulkan secara umum bahwa logam jika dipanaskan akan
bertambah panjang. Biasanyapenalaran induktif ini disusun berdasarkan
pengetahuan yang dianut oleh penganut empirisme.contoh penalaran induktif
adalah :kerbau punya mata. anjing punya mata. kucing punya mata:.setiap hewan
punya matapenalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggitingkat
ketelitian premis yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan
pengumpulan data dan statistik.
Penalaran
merupakan proses berfikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan.
Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Dari prosesnya, penalaran
dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif.
Selanjutnya pengertian penalaran induktif menurut
Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 :14)
istilah penalaran mengandung tiga pengertian,
diantaranya :
1. cara
(hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berfikir logis.
2. Hal
mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan
atau pengalaman.
3. Proses
mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau
prinsip.
Contohnya dalam menggunakan preposisi spesifik
seperti:
·
Es ini dingin. (atau: Semua es yang
pernah kusentuh dingin.)
·
Bola biliar bergerak ketika didorong
tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya
bergerak.)
Untuk membedakan preposisi umum seperti:
·
Semua bola biliar bergerak ketika
didorong tongkat.
·
Semua burung gagak yang kulihat berwarna
hitam.
·
Aku selalu menggantung gambar dengan
paku.
·
Banyak denda mengebut diberikan pada
remaja.
Penalaran
induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang menunjukkan
suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.Perbedaan
dari penalaran deduktif dan induktif adalah, penalaran deduktif memberlakukan
prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik,
sementara penalaran induktif menguji informasi yang spesifik, yang mungkin
berupa banyak potongan informasi yang spesifik,untuk menarik suatu kesimpulan
umum.
Contoh penalaran induktif:
Suatu
lembaga kanker di Amerika melakukan studi tentang hubungan antara kebiasaan
merokok dengan kematian. Antara tanggal 1 Januari dan 31 Mei 1952 terdaftar 187.783
laki-laki yang berumur antara 50 sampai 69 tahun. Kepada mereka dikemukakan
pertanyaa-pertanyaan tentang kebiasaan merokok mereka pada masa lalu dan masa
sekarang. Selanjutnyakeadaan mereka diikuti terus menerus selama 44 bulan.
Berdasarkan surat kematian dan keterangan medis tentang penyebab kematiaannya,
diperoleh data bahwa diantara 11.870 kematian yang dilaporkan 2.249 disebabkan
kanker. Dari seluruh jumlah kematian yang terjadi (baik pada yang merokok
maupun tidak) ternyata angka kematian di kalangan penghisap rokok tetap jauh
tinggi dari pada yang tidak pernah merokok, sedangkan jumlah kematian penghisap
pipa dan cerutu tidak banyak berbeda dengan jumlah kematian yang tidak pernah
merokok. Selanjutnya, dari data yang terkumpul itu terlihat adanya korelasi
positif antara angka kematian dan jumlah rokok yang dihisap setiap hari .
Dari
bukti-bukti yang terkumpul dapatlah dikemukakan bahwa asap tembakau memberikan pengaruh
yang buruk dan memperpendek umur manusia. Cara yang paling sederhana untuk menghindari
kemungkinan itu ialah dengan tidak merokok sama sekali. (disaring dari tulisan
Roger W. Holmes dalam Mc Crimmon) Paparan di atas menggambarkan proses
penalaran induktif. Proses itu dilakukan langkah demi langkah sampai pada
kesimpulan.
Jenis – jenis penalaran induktif yaitu :
1.
Generalisasi adalah proses penalaran
berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu
mengenai semua atau sebagaian dari gejala serupa. Dari sejumlah fakta atau
gejala khusus yang diamati ditarik kesimpulan umum tentang sebagian atau
seluruh gejala yang diamati itu. Proses penarikan kesimpulan yang dilakukan
dengan cara itu disebut dengan generalisasi. Jadi, generalisasi adalah
pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian gejala yang diamati. Karena
itu suatu generalisasi mencakup ciri-ciri esensial atau yang menonjol, bukan
rincian. Di dalam pengembangan karangan, generalisasi perlu ditunjang atau
dibuktikan dengan fakta-fakta, contoh-contoh, data statistik, dan sebagainya
yang merupakan spesifikasi atau ciri khusus sebagai penjelasan lebih lanjut.
Contoh :
Hasil UTS mata
pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 3EA06 telah keluar. Ternyata dari 40 mahasiswa
hanya 10 orang yang mendapat nilai 90. Setengahnya mendapat nilai antara 80 –
65 dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai di bawah 65. Itu berarti dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa kelas 3EA06 cukup pintar dalam mengerjakan soal
Bahasa Indonesia.
Macam – macam generalisasi :
a) Generalisasi
sempurna yaitu generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan
penyelidikan. Contoh : sensus penduduk
b) Generalisasi
tidak sempurna yaitu generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena
yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Generalisasi ini dapat menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang
benar.
1. Analogi
yaitu cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang memilki sifat
yang sama.
Contoh :
Danih adalah seorang
altlet lari kebanggaan Indonesia. Setiap hari dia selalu berlatih keras untuk meningkatkan
kemampuan berlarinya. Demikian juga dengan Sandy, dia merupakan seorang polisi yang
memerlukan fisik yang kuat untuk menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak
hukum. Keduanya membutuhkan mental dan fisik yang kuat untuk bertanding atau
mambantu masyarakat melawan kejahatan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan
polisi harus memilki mental dan fisik yang kuat dengan cara selalu berlatih.
2. Hubungan
kausal yaitu penalaran yang diperoleh dari gejala – gejala yang saling
berhubungan.
·
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Macam – macam hubungan kausal :
Sejumlah pengusaha angkutan di Bantul terpaksa gulung
tikar karena pendapatan yang mereka peroleh tidak bisa menutup biaya
operasional. Minimnya pendapatan karena sebagian besar penumpang membayar
ongkos dibawah ketentuan tarif yang sudah ditetapkan, akibat ketidakmampuan
ekonomi. (Sumber : Kompas, 10 Mei 2008).
Andi mendapat nilai yang memuaskan pada ujian
semester kenaikan kelas. Dia mendapat rangking pertama di kelasnya. Hasil yang
diperoleh Andi ini dia dapatkan karena belajar yang sangat tekun setiap
harinya. Kemarin Lusi mengalami kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan.
Akibat dari kecelakaan tersebut dia mengalami patah kaki dan harus dirawat di
rumah sakit.
Sumber :
Akhaadiah, Subarti, dkk. Pembinaan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1990.
http://pratiwi-19.blogspot.com/2012/03/penalaran-induktif_683.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/definisi-penalaran-induktif-dan-contohnya/
http://robiantocokro.wordpress.com/2011/12/13/penalaran-induktif/
http://bachtiarseptiadi.blogspot.com/2012/12/penalaran-induktif.html